Selasa, 12 Maret 2019

"Bertemu Mas Gol A Gong, Sastrawan asal Banten"



Minggu, 03 maret 2019 pukul 00.00 selesai khalaqah (diskusi-diskusi kecil) dengan kawan-kawan LSISK, pas kebetulan baterai hp ku drop dan kemudian di cas, senior ku bang untung menelpon berkali-kali, terus ku balas melalui whatsapp "ada apa bang ?" kemudian aku di telpon, nul lagi dimana, sibuk kah ? beliau menceritakan bahwa sedang ada acara seni di kandangan, tetapi salah satu dari pemateri jatuh sakit, dan ini sedang dijalan menuju banjarmasin untuk mengantar pasien tersebut, tolong kamu tunggu di UGD Rumah Sakit Ulin, nanti ku jelaskan disana, tungkas nya. oke bang, siap ! tanpa banyak tanya langsung bergegas menuju Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.

Sampai di rumah sakit, bertemu bang untung dan menjelaskan, nah ini mas gong (Gol A Gong) beliau sedang mengisi Kegiatan Gempa Literasi dibeberapa tempat di kalimantan, mulai di Hotel Banjar Internasional (HBI), Tabalong, Kandangan, beberapa hari kedepan mengisi kegiatan di B-Post, Ukhuwah dan terakhir nanti di palangkaraya pada tanggal 10 Maret 2019. Tapi pas dari Tabalong-Kandangan, asisten beliau mas Abdul Salam muntah-muntah darah sehingga di bawa ke RS kandangan, dan kemudian di rujuk ke RS Ulin Banjarmasin. Bang untung senior saya juga sebagai pegiat seni ini bilang, nul kamu beberapa hari kedepan sibuk gak? bisa gak menjagain mas salam ini nanti selama di rumah sakit?  "nggih bisa bang, gak sibuk. insyaallah bisa aja bang". 

Sambil beliau mengeluarkan handphone membuka instagram, menunjukan dan mengenalkan mas gong ini siapa, oohh ternyata sastrawan asal serang, banten. Penulis banyak novel dan yang terkenal diantaranya novel Balada Si Roy, beliau juga pendiri Rumah Dunia di serang, banten. Sebagai Sutradara dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia. Saya telusuri di Wikipedia.

Sambil mengurus administrasi, ternyata ruangan kelas I di RS Ulin penuh kecuali VIP dengan harga yang cukup mahal, dan coba kita carikan di RS. Sari Mulya dan ternyata ada, tapi setelah dipertimbangkan, beliau memilih untuk merawat di RS. Ulin.

Administrasi selesai, tapi mas salam belum bisa di bawa ke ruangan karena masih perlu perawatan yang intensif di ruang ICU. Karena kegiatan besok di B-Post yang juga sangat penting, maka mas gong juga perlu istirahat dan diantar bang untung ke Hotel Summer Banjarmasin, sekalian bang untung juga pulang ke Kandangan, karena besok hari senin, masuk kerja.

Saat itu pukul 05:00 wita, ngantuk pun menyerang, perut keroncongan, sore gak makan langsung khalaqah, menghisap rokok pun rasa kurang enak. Ya sudah sambil makan Pop mie di depan UGD RS.Ulin. Saya gak boleh tidur karena nanti kalau ada apa-apa kasian susah perawat mencari saya, dan pesan bang untung tadi juga di suruh menjaga, jadi saya harus tahan.



Pagi pun tiba, penjaga mengantar mas salam keruang VIP di ruang ASTER 7 C lantai 3, sampai ruangan saya pun tepar, sampai jam 11an pagi. Saya lupa semestinya jam 08.00 kendaraan teman saya mau dipakai mengambil keripik pesanan orang di banua anyar (beberapa waktu yang lalu saya dan teman saya perempuan sambil berjualan keripik singkong), kemudian kendaraan mau di pakai kekampus untuk mengurus sesuatu, kemudian mau mencari kost baru untuk teman saya. Tapi ada hal darurat yang mesti didahulukan ini, yang taruhannya adalah nyawa bagi teman baru saya, yang saya sendiri belum pernah kenal sebelumnya.

Perawat sudah keluar masuk bergantian, sedangkan saya baru bangun tidur, hehe. saya coba menchating adik-adik saya yang tidak sibuk untuk Ke RS untuk menggantikan saya berjaga, tidak lama kemudian sekitar jam 15.00 adik saya Andri BP datang dan menggantikan saya sebentar mengantar kendaraan, sambil mengambil barang-barang untuk berjaga di RS beberapa hari, seperti baju, colokan listrik, matras, jaket, sleeping bag, cemilan, kompor + nesting dan kemudian kembali ke RS dengan teman perempuan saya.

Hari demi hari silih berganti, tamu yang sebagian besar adalah fans atau peserta kegiatan mas Gol A Gong waktu beberapa hari sebelumnya di banjarmasin juga berdatangan bergantian. Mas gong juga pulang pergi dari hotel summer - RS Ulin dan selalu menanyakan perkembangan kesehatan mas salam, begitu juga bang untung selalu menanyakan kabar mas salam.

Saya dikasih novel oleh mas Gol A Gong dan dikasih tanda tangan langsung yang berjudul The GONG Traveling "Perjalanan Asia Ala Sang Travel-Writer Legendaris".



Dan kesehatan mas salam mulai membaik, sedikit demi sedikit, sampai pada tanggal 08 Maret 2019 check out dari RS. Ulin Banjarmasin karena tiket pesawat sudah dipesan sejak awal kedatangan di banjarmasin. Pukul 02.00 ba'da Jum'atan mas gong menyelesaikan biaya administrasi dan saya menyiram pop mie dengan air panas, karena lapar belum makan.  saya kira jemputan masih lama, ternyata jemputan pun sudah datang, kami bergegas simpun-simpun. Mie pun belum sempat di makan, kami turun dari lantai 3 rumah sakit menuju mobil, berfoto-foto dan berpisah.

Senin, 28 Januari 2019

"Masyarakat panen padi - Pemerintah impor beras"



Tahun 2011-2013 Harga padi Rp. 100.000/blek
Tahun 2014-2019 Harga padi Rp. 50.000/blek

Masyarakat jadi lesu ingin menjual padi

Tanpa melihat berita di media sosial pun,  Masyarakat di desa juga sadar kalau pemerintah ini telah gagal mensejahterakan rakyatnya.

Walau kulit beliau sudah mulai keriput,
tapi perbincangan ini tetap hangat.