Kamis, 15 September 2016

Tere Liye: Hapus Saja Pasal 33 UUD45 Gak Ada Gunanya Lagi, Lihat Reklamasi Siapa yang Menikmati?

Tere Liye: Hapus Saja Pasal 33 UUD45 Gak Ada Gunanya Lagi, Lihat Reklamasi Siapa yang Menikmati?

       Silahkan segera merevisi UUD 1945, terutama Pasal 33 ayat 3. Nggak ada gunanya lagi kalimat: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Toh, bumi, air dan kekayaan alam negeri ini cuma jadi rebutan kelompok elit saja.
    Lihat saja, proyek reklamasi, siapa yang menikmati? Pengembang raksasa! Mereka menggerakkan uang trilyunan rupiah, menggarap proyek bernilai puluhan hingga ratusan trilyun rupiah, dan pemerintah cuma dikasih rusun, dikasih taman, dikasih CSR yang hanya upil, mereka sudah tertawa bahagia.
       Rencana pemerintah melanjutkan reklamasi laut Jakarta jelas sekali tidak berpihak pada keadilan sosial. Proyek ini hanya menguntungkan orang2 super kaya, mereka bikin pulau sendiri, catat baik2, satu rumah di sana, yang paling kecil sekalipun, harganya tidak akan kurang dari 3-4 milyar. Berapa gaji kalian sekarang? 10 juta/bulan? Kalian butuh 300 bulan menabung, alias 25 tahun! Itupun persis di tahun ke-25, harga rumahnya sudah jadi 30-40 milyar, uang kalian tidak lagi berharga, harga tanah naik lebih cepat dibanding bunga bank. Kalau daun pintunya sih bisa lah beli.
      Mereka selalu bilang soal Jakarta tenggelam, berisik soal tanggul penahan air laut. Kenyataannya adalah, mereka sebenarnya melindungi kelompok tertentu, terutama perumahan2 super elit, super mewah yang berada di lokasi pantai utara Jakarta. Mereka sedang melindungi kepentingan tertentu saja.
      Menteri terkait nampaknya PD sekali proyek reklamasi ini bisa dilanjutkan, dia sudah bicara di media2, yakin sekali. Lagaknya itu luar biasa. Seolah tidak ada lagi masalah dengan reklamasi. Seolah sudah bersih, clear, padahal tidak ada kemajuan berarti dari penjelasan soal reklamasi ini dari dampak lingkungannya, bahkan itu pasir untuk menimbun dari mana, kalian gelagapan jawabnya. Silahkan, Tuan, Nyonya, silahkan dilanjutkan.
         Kalian mau merevisi UUD 1945 juga silahkan. Tapi ketahuilah, rakyat Indonesia itu tidak bodoh2 amat, negeri ini bukan Singapore yang semua orang bisa disuruh diam jika keberatan dengan pemerintah, di sini ada 250 juta orang, dan mereka bisa bicara apa saja. Di sini, 250 juta orang, sangat cair dan fleksibel.
          Akan tiba masanya, saat generasi baru, yang benar2 paham tentang “keadilan sosial” akan memimpin negeri ini. Jabatan, kekuasaan itu tidak langgeng, maksimal 10 tahun, kalian akan digantikan. Saat penggantinya tiba, dan kali itu mereka adalah yang punya pemahaman terbaik tentang keadilan sosial, kita saksikan akan seperti apa proyek reklamasi ini. Terutama kalian Tuan, Nyonya yang sudah investasi, membeli milyaran properti di sana, tanggung resikonya saat arah angin berubah. Dan kalian yg berkuasa sekarang, syukur2 masih diingat loh.
        Dulu, di jaman orde baru, saya menyaksikan sendiri betapa muak melihat kelompok elit mengangkangi berbagai aspek bisnis, dia kuasai semua hanya karena bagian keluarga penguasa tak terkalahkan--tidak ada yang berani melawan. Tahun berganti tahun, rezim ini tumbang, hancur lebur semua bisnisnya. 30 tahun lebih, hangus tak bersisa hanya dalam hitungan hari. Apalagi kalau cuma 10 tahun berkuasa, segala sesuatu bisa dengan cepat berubah.
      Tuan, Nyonya, silahkan beli itu properti di area reklamasi, berharap sajalah investasi kalian akan untung, awet dan aman. Catat baik2, penolakan reklamasi tidak akan pernah berhenti, ribuan orang akan terus bersuara, pertarungan di pengadilan akan semakin serius, kalian memang bisa memenangkan hati penguasa sekarang, juga bisa berinvestasi di calon2 penguasa berikutnya lewat dana kampanye, dll, tapi besok lusa, kita tidak pernah tahu. Saya yakin sekali, akan tiba generasi yang benar2 paham tentang “keadilan sosial”, dan mereka tidak bisa dibeli dengan uang segunung.

Silahkan hadapi generasi itu ketika masanya tiba.
Negeri ini dibangun atas prinsip: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia!! Itu tidak bisa ditawar, Bung. Negeri ini bukan cuma punya elit politik, cukong2 licik, dan makelar2 oportunis. Nilai keadilan sosial tidak akan pernah bisa dipadamkan di hati 250 juta penduduk Indonesia.
(Tere Liye)

Selasa, 19 Juli 2016

SURAT TERBUKA UNTUK GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

SURAT TERBUKA
UNTUK GUBERNUR KALIMANTAN UTARA


Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk kita semua
Hidup Mahasiswa!!

         Kepada Bapak Gubernur Kalimantan Utara yang kami hormati,
Perkenalkan, kami adalah beberapa orang mahasiswa yang kuliah di luar Kalimantan Utara, yang sering kali memantau perkembangan dan kemajuan dari Provinsi baru kita, Kalimantan Utara. Dan kita rasa tidak hanya kami saja yang memantau serta peduli terhadap perkembangan provinsi ini, tapi masih banyak sekali diluar sana yang menginginkan Kalimantan utara biasa lebih baik dan tidak tertinggal dari provinsi-provinsi lainnya.
        Kita cukup bangga dan memberikan apresiasi kepada bapak, atas progres yang cukup signifikan terhadap pembangunan di Kalimantan Utara, baik dari pembangunan perkantoran guna menunjang dari kerja birokrasi, renovasi, pembuatan taman, dll.
        Disisi lain, dari kerja keras yang telah bapak kerjakan, izinkan kami menyampaikan kritik serta masukan untuk Kemajuan serta kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Utara.
       Sebenarnya, bapak gubernur yang kami hormati, dalam beberapa minggu ini, ingin sekali kami Berdialog serta Berdiskusi dengan bapak sambil ngopi-ngopi dengan masyarakat, karena ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, dan juga bisa sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka, karena kita ketahui bersama bahwa bapak menjabat sebagai Gubernur hari ini atas pilihan masyarakat. Dan juga agar tetap terjalin suasana yang harmonis, agar tidak terjadi kesenjangan sosial. Tetapi karena kami juga tidak punya waktu yang lama berada di kota ini, karena mesti kembali ke kampus kami masing-masing. Semoga di lain waktu kita bisa berdialog dengan masyarakat.

Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan mengenai Kalimantan Utara, diantaranya;
1.Kita menyadari bahwa Kalimantan Utara sebagai provinsi terbaru ini memiliki peluang yang besar untuk berkembang dan menjadi provinsi maju, tetapi juga memiliki peluang yang besar untuk menjadi hancur dan rusak, ketika bapak salah mengambil langkah dalam keputusan.
2. Kelestarian ekosistem Hutan mohon jangan sampai di korbankan hanya untuk proyek-proyek yang merugikan masyarakat di kemudian hari. Karena masyarakat lebih memilih hidup sederhana dengan tetap mendapat kebutuhan hidup dari hutan, dari pada pohon-pohon pada ditebangi dan aliran air sungai mulai tercemari air limbah.
3. Melihat semakin banyaknya generasi penerus kita yang mulai rusak akibat pengaruh budaya luar, obat-obatan, narkoba, seks, serta lingkungan yang negatif membuat anak-anak, remaja serta dewasa kini sulit untuk melihat masa depan yang cerah seperti yang diharapkan bangsa, agama dan keluarga. Jadi harapan kita untuk pemerintah mengatasi permasalahan ini baik melalui pendidikan, revolusi mental atau yang lainnya.
4. Pariwisata Kalimantan Utara yang cukup menjanjikan tapi sayang masih kurang dikelola, mohon kiranya ini juga diperhatikan, sebagai salah satu bargaining Kalimantan Utara. Ketika tempat wisata kita mampu dikelola dengan baik, secara otomatis akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
5. Akses jalan juga merupakan hal yang sangat penting guna mempermudah masyarakat dalam melakukan aktifitasnya, karena kita lihat beberapa ruas jalan mulai rusak, serta masih banyak jalan menuju tempat wisata yang belum di aspal.
6. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam menerapkan undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas (Migas), ditinjau dari aspek sosiologis, kita rasa kurang tepat. Karena kita lihat realitanya bahwa Tanjung Selor hanya memiliki satu SPBU dan akan ditambah satunya lagi belum jadi, dan tidak buka 24 jam. Sedangkan di kota-kota lain, walaupun memiliki 4-5 SPBU tetap ada berjualan bensin eceran guna memudahkan masyarakat. Permasalahan ini sebenarnya masih panjang untuk di bahas, intinya mohon pemerintah pertimbangkan kembali mengenai Penerapan UU ini.
7. Keluhan masyarakat Desa Mangkupadi;
1. Daerah Desa Mangkupadi belum di aliri oleh listri walaupun sudah ada tiang listriknya. Mereka sangat memerlukan listrik guna mendingikan Ikan hasil nelayan disana.
2. Dana Desa untuk mengelola Wisata Pantai Mangkupadi belum ada. “ujarsekdes
3. Mereka memerlukan Jembatan Terapung untuk mempermudah nelayan berlabuh.

8. Masukan dari Masyarakat Bulungan melalui group peduli bulungan;
1. Perbaikan Drainase Kota Bulungan, jelas guna melancarkan aliran air agar tidak terjadi banjir.
2. Pemanfaatan lahan tidur, lebih baik dibangun taman hijau/tempat rekreasi keluarga yang menarik.
3. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan oleh SKPD agar lebih bijaksana. Kurangi anggaran perjalanan dinas untuk pembangunan fisik.

9. Mohon Pemprov bisa memberikan informasi kepada masyarakat baik melalui media sosial, tv dan juga cetak mengenai Fokus program yang dilakukan Pemerintah, apakah Pendidikan, Pembangunan, Pariwisata dll. Agar masyarakat tidak salah paham antara keinginan masyarakat dan program pemerintah. Dan juga transparansi dana yang digunakan pemerintah agar masyarakat juga mengetahui alokasi penggunaannya.

       Mungkin cukup itu masukan, kritik dan juga saran dari kita dan juga masyarakat. Terima kasih bapak sudah berkenan membacanya. Mohon maaf atas kesalahan penulisan jika terdapat kata-kata yang kurang sopan.
       Kita paham bahwasanya Kritik, Saran dan juga masukan itu merupakan salah satu cara kita Peduli kepada Pemerintah. Tidak ada kepentingan lain selain Guna Membantu memajukan Kalimantan Utara Menjadi Lebih Baik.

Kami akhiri wassalamualaikum, Wr Wb
Salam Sejahtera
Hidup Mahasiswa,…!!!
Tanjung Selor, 18 Juli 2016
Tertanda 
Masyarakat Kalimantan Utara

Kamis, 07 Juli 2016

Pendidikan

Karena sekolah tidak melulu soal persyaratan kerja, karier, materi, dan kemapanan.

Sekolah berarti belajar memahami berbagai aspek persoalan beserta permasalahan yang melingkupinya untuk kemudian menghasilkan solusi bagi kebaikan umat manusia dari semua golongan tanpa kecuali.

Selamat berkontribusi untuk dunia yang lebih baik. Sekecil apa pun kontribusi itu.

Rabu, 29 Juni 2016

W. S Rendra

Kita adalah angkatan gagap
Yang diperanakan oleh angkatan takabur,
Kita kurang pendidikan resmi didalam hal
keadilan.

Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
Karena tidak diajarkan filsafat
logika atau ilmu jiwa.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua ?
Atau kita dipersiapkan untuk menjadi alat saja.? Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan
Bukan peetukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan
Dan bukan ilmu latihan menguraikan.

Kenyataan di dunia menjadi remang-remang
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang
Tidak bisa kita hubung-hubungkan
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan
Lalu akhirnya
Menikmati masa bodoh dan santai.

Didalam kegagapan kita hanya bisa
Membeli dan memakai,
Tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin tetapi
Hanya bisa berkuasa.

Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan.
Kita hanya menjadi alat birokrasi
Dan birokrasi menjadi berlebihan tanpa
Kegunaan menjadi benalu di dahan. (W. S Rendra)

Senin, 27 Juni 2016

"Indonesia Raya"

Di negeri ini aku melihat dan mendengar anak putus sekolah.
di negeri ini tidak sedikit aku melihat bangunan sekolah tidak layak ditempati, tapi anehnya aku melihat bangunan" tinggi megah berdiri yang berisi berbagai hiburan.
di negeri ini aku melihat dan mendengar orang kelaparan, tapi aku melihat pejabat menikahkan putranya dengan nilai uang yang fantastis.
di negeri ini aku melihat adik"ku memilih untuk bekerja karena tidak ada biaya untuk kuliah.
Itu hanya sebagian apa yang aku lihat dari negeri ini..
Negeri yang katanya kaya akan sumber daya alam yang melimpah.
Negeri yang katanya berbudaya dan berkepribadian kerakyatan.

Entah ini salah siapa, mungkin alangkah lebih baik jika kita menyalahkan diri sendiri..diri yang diam melihat penindasan..diri yang diam karena dibayar uang..diri yang bergerak karena kepentingan kelompoknya.
Lawan dan bergerak.
#iqbal

Selasa, 21 Juni 2016

Kritis Atau Penjilat

“Orang yang kritis, tegas dan berani cendrung dibenci. Sebaliknya orang yang diam, mengikuti apapun kata pimpinan dan suka menjilat, cendrung disukai. Akibatnya, orang yang moralnya kuat gampang tersingkir.”

Sabtu, 18 Juni 2016

Indonesia Kini

Salam Mahasiswa..!!

          Gadis 14 tahun diperkosa 14 orang. gadis 19 tahun diperkosa 19 orang. Selamat datang di INDONESIA dimana anak SD manggil pacarnya ayah bunda. Anak SMP diperkosa sampe mati, Anak SMA ngaku anak pejabat polri, anak kuliahan bunuh dosennya gara-gara skripsi ditolak,.. sonya D. Anak yg memaki-maki polwan yang menghentikan kendaraannya kini menjadi Duta NARKOBA. Zazkia Gotik Penyanyi dangdut terkenal dengan goyang itik, menghina simbol negara dan kini menjadi Duta PANCASILA, Nurmayani s. Guru yang mencubit anak muridnya karena nakal, kini dipenjara.

           Hanya ada di INDONESIA.... Di jepang korupsi di harakiri sampai mati, Di korea utara orang salah Di hukum mati, Di china koruptor di hukum matii.. Di INDONESIAA orang SALAH DI BELA SAMPEE MATIII.... NENEK ASYANI mencuri 2 batang pohon vonis 1 thn penjara.... Pt BUMI MEKAR HIJAU membakar 20.000 hektar hutan VONIS TIDAK BERSALAHHH.. Maling sendal seharga 5 rb VONIS 5 thn penjara.. KORUPSI 21.2M VONIS 4,5 THN PENJARA.. SELAMAT DATANG DI INDONESIAA DIMANA HUKUM DI NEGARA KITA SANGATLAH LUAR BIASA dimana hukum TUMPUL KE ATAS NAMUN SANGATT TAJAM KE BAWAHH... Halo INDONESIAA yg mental anak sekolahnya pd cengeng... DIJEWER DIKIT LAPOR. DIRAZIA RAMBUTNYA LAPOR lalu Guru di penjara, lalu Guru di cukur balik siapa yang pantas untuk disalahkannn...? Siapakah kini pelipurlara nan setia..?. TELAH HILANG moral DINEGARA ini.. TELAH GAGAL PAHLAWANKU UNTUK MEMBENTUK NEGARA INI..Siapakah kini pahlawan hati, pembela bangsa sejati...?. LIHATLAH NEGARA LAINN TERTAWA TERBAHAK" MELIHAT HUKUM YG PALINGG KONYOL YANG HANYA ADA DI INDONESIA... MUNGKIN KALIAN PRA PENEGAK HUKUM KURANG PIKNIK...!! 
SALAM MAHASISWA..!!